Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 24, 2007

Pendidikan Cinta

“Shibghah (celupan) Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah .” ( QS Al Baqarah: 138 ). Saat Perang Badar, Rasulullah turun langsung meluruskan barisan. Tapi Sawad bin Ghazyah malah maju ke muka. Rasulullah menegur Sawad seraya memukul perutnya dengan anak panah. “Luruskan barisanmu, wahai Sawad!” Sawad memprotes. “Ya Rasulullah, Anda menyakitiku, padahal Allah telah mengutusmu dengan membawa kebenaran dan keadilan. Aku ingin menuntut qishash.” Para sahabat yang lain berteriak, “Hai Sawad, engkau mau menuntut balas dari Rasulullah saw?” Serta merta Rasulullah saw menyingkap perutnya, “Balaslah!” Namun Sawad malah memeluk tubuh Nabi saw dan menciumnya. Rasulullah yang mulia bertanya, “Wahai Sawad, apa yang mendorongmu untuk melakukan ini?” “Ya Rasulullah, sudah terjadi apa yang engkau persaksikan. Ingin sekali pada akhir pertemuanku denganmu, kulitku menyentuh kulitmu.Berilah aku syafaat pada hari kiamat,” kata Sawad. Rasul

Miskin Ilmu Itu Bencana

“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan .” ( QS Mujaadilah: 11 ) Dikisahkan dalam sebuah hadits, ada seseorang terluka di kepalanya tertimpa batu. Selanjutnya, ia mendapatkan hadats besar lantaran mimpi, padahal ia terluka. “Adakah yang dapat meringankan diriku ini dari kewajiban mandi?,“ tanyanya kemudian. Tidak ada jawaban lain dari kaumnya, selain jawaban bahwa ia harus mandi untuk menyucikan dirinya. Lalu, mandilah ia. Setelah itu luka di kepalanya bertambah parah karena tersiram air. Ia menggigil demam, sampai kemudian maut menjemputnya. Peristiwa tersebut kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Mendengar kabar tersebut, Nabi yang mulia merah padam mukanya, “Mereka telah membunuhnya, semoga Allah membinasakan mereka. Bukankah obat kebodohan itu adalah bertanya? Nabi saw. kemudian menjelaskan, sebenarnya cukup baginya tayamum, lalu dia bebat