Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 13, 2007

Berkuasa dengan Cinta

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab: 21) Suatu saat Abdullah Al Bajaliy, salah seorang sahabat Nabi, terlambat datang di majelis Rasulullah SAW. Karena datang terlambat, tempat pun sudah penuh. Dia lalu mencari-cari tempat duduk. Nabi yang mulia membuka gamisnya. Dengan tangannya sendiri, dia melipat baju itu, lalu mengantarkannya kepada Abdullah. “Jadikan tikar ini untuk tempat dudukmu,” kata Rasulullah. Tapi, Abdullah tidak mendudukinya. Dia malah mencium baju Nabi SAW. Dengan mata berlinang haru ia berkata, “Ya Rasulullah, semoga Allah memuliakanmu sebagaimana Anda telah memuliakanku.” Dengan tersenyum Nabi berkata, ”Bila datang kepada kalian seorang yang mulia dari suatu kaum, maka muliakanlah dia.“ Abdullah Al Bajaliy mengenangnya sebagai peristiwa indah saat bersama Nabi SAW (Hayat Al –Shahabah, Muhammad Yusuf Al K